Sabtu, 02 Agustus 2014

Kata 20

[Erika]

Aku duduk di pojok taman rumah, di tempat aku suka melamunkan diri. Sayup terdengar suara televisi dari dalam rumah....dan aku tahu di luar pagar ada yang mengintaiku.

Tanganku tak kuasa membendung air mata yang sudah mengalir. Aku yakin ia yang selalu 'hinggap' di mimpiku dan selalu menjadi penolong telah hadir di kehidupanku. Bertahun-tahun  mimpi-mimpi liar itu datang, seringnya sehabis aku bertengkar dengan Ibu atau Bapak. Kini segalanya menjadi rumit, mungkin.. mungkin.. mungkin… Terlalu banyak kemungkinan merangsek masuk dalam kepalaku, tapi aku yakin dengan tatapan dan gaya itu. Walau dalam mimpi ia seorang cowok, sedangkan kenyataannya....??

Aku telah duduk hampir satu jam, dan tampaknya tak ada yang mengintaiku lagi. Entah siapa dia? Aku tak peduli. Aku beranjak masuk ke dalam kamar, kuambil pena, kugoreskan satu kalimat......

S....lelakiku dalam mimpi, ternyata cinta itu menyakitkan!

Lalu kutambahkan, sesuatu yang mengalir begitu saja tanpa terpikirkan sebelumnya :


Harusnya aku tak usah dilahirkan, hampir tidak ada kebahagiaan yang kucicipi dengan Lupus dan Endometrioma yang bersarang di tubuhku. Dan kini aku meyakini rasa-rasanya Schizophrenia pun turut serta...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar