[Erika]
Aku duduk di pojok taman rumah, di tempat aku suka
melamunkan diri. Sayup terdengar suara televisi dari dalam rumah....dan aku
tahu di luar pagar ada yang mengintaiku.
Tanganku tak kuasa membendung air mata yang sudah mengalir.
Aku yakin ia yang selalu 'hinggap' di mimpiku dan selalu menjadi penolong telah
hadir di kehidupanku. Bertahun-tahun mimpi-mimpi
liar itu datang, seringnya sehabis aku bertengkar dengan Ibu atau Bapak. Kini segalanya
menjadi rumit, mungkin.. mungkin.. mungkin… Terlalu banyak kemungkinan
merangsek masuk dalam kepalaku, tapi aku yakin dengan tatapan dan gaya itu.
Walau dalam mimpi ia seorang cowok, sedangkan kenyataannya....??
Aku telah duduk hampir satu jam, dan tampaknya tak ada yang
mengintaiku lagi. Entah siapa dia? Aku tak peduli. Aku beranjak masuk ke dalam kamar,
kuambil pena, kugoreskan satu kalimat......
S....lelakiku dalam mimpi,
ternyata cinta itu menyakitkan!
Lalu kutambahkan, sesuatu yang mengalir begitu saja tanpa
terpikirkan sebelumnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar