Apapun itu, aku sudah siap.Kulaju motor kesayangannku dengan kebimbangan dan kebulatan tekad hari ini musti terselesaikan dengan baik.
Kuparkir motor ditempat yang sudah ditentukan, sederhana saja, kuletakkan motorku di deretan motor-motor bejibun yang sudah ada sebelumnya. Dengan langkah cepat dan pasti kumasuki gedung yang kelak akan menjadi bagian dari hidupku untuk beberapa tahun kedepan sampai aku mampu "menaklukkan"nya dan mengantongi kompensasi atas semua jerih payahku yakni ijasah S1.
"untuk kelompok bunga melati!!silahkan berkumpul di utara auditorium!!cepat dek!!", teriak seorang senior dengan menggunakan toa. Dan teriakan itu berlanjut untuk kelompok-kelompok berikutnya yang diatur sedemikaian rupa sehingga bisa terbagi beberapa baris rapi di ruangan sebesar 15x15m yang saat ini sedang kuhadiri.Riuh rendah teriakan dan celotehan saling bersahut-sahutan. "hehh...aku masih merindukan masa "kanak-kanak"ku dimana semua masih bebas tanpa "gangguan",penuh permakluman dan tak ada tanggung jawab moral yang selalu menghantui"batinku dalam hati. Dengan langkah ragu-ragu ku masuki barisan yang akan menjadi kelompokku untuk 3 hari kedepan ini.Untung semalam aku masih sempat mempersiapkan tetek bengek-tetek bengek yang ga penting banget tapi musti kupenuhi.
"hai,salam kenal,kamu dari smu mana??"suara seorang cowo ke pada cewe disebelahku,konyol, aku berada diantara mereka namun si cowo yang kulihat cukup percaya diri itu bertanya justru kepada cewe disebelahku. Aku maklum dan aku nyaman,aku memang jarang "terlihat" bagi manusia-manusia di sekitarku, boleh dibilang aku selalu memosisikan wajahku tertunduk atau memasang wajah jutek mungkin bagian dari ketidak percayaan diriku tapi juga merupakan caraku menghadapi "dunia"palsu penuh basa basi ini, yang hanya mau memandang dan mengakui hal yang indah-indah saja, mengabaikan orang-orang yang dianggap aneh dan tidak pantas bersanding dengan mereka. Peduli setan!ku geser posisiku untuk memudahkan mereka berkomunikasi,memberi mereka tempat asik tanpa terganggu olehku dan diganggu oleh mereka.
Tepukan lembut hinggap di pundakku,aku tersentak rupanya cukup lama aku tenggelam dalam lamunanku hingga sebuah suara menyadarkanku, "kamu bawa bolpoin berapa??aku boleh pinjam satu gak?aku lupa bawa bolpoin nih..oh ya kenalin namaku sekar",sapa cewe dengan muka ramah.
"....a..aku cuma bawa satu",jawabku kaku dan dingin,
"males banget sih,sok kenal udah brani minjem-minjem pula", batinku.
"oh ya udah deh,coba aku pinjam yang lain deh",sahutnya sembari tersenyum lalu berbicara pada orang di belakangnya.
o'o Tidak, dunia palsuku sudah dimulai, episode kepura-puraanku sudah dimulai.kali ini aku akan lebih siap.
Kuparkir motor ditempat yang sudah ditentukan, sederhana saja, kuletakkan motorku di deretan motor-motor bejibun yang sudah ada sebelumnya. Dengan langkah cepat dan pasti kumasuki gedung yang kelak akan menjadi bagian dari hidupku untuk beberapa tahun kedepan sampai aku mampu "menaklukkan"nya dan mengantongi kompensasi atas semua jerih payahku yakni ijasah S1.
"untuk kelompok bunga melati!!silahkan berkumpul di utara auditorium!!cepat dek!!", teriak seorang senior dengan menggunakan toa. Dan teriakan itu berlanjut untuk kelompok-kelompok berikutnya yang diatur sedemikaian rupa sehingga bisa terbagi beberapa baris rapi di ruangan sebesar 15x15m yang saat ini sedang kuhadiri.Riuh rendah teriakan dan celotehan saling bersahut-sahutan. "hehh...aku masih merindukan masa "kanak-kanak"ku dimana semua masih bebas tanpa "gangguan",penuh permakluman dan tak ada tanggung jawab moral yang selalu menghantui"batinku dalam hati. Dengan langkah ragu-ragu ku masuki barisan yang akan menjadi kelompokku untuk 3 hari kedepan ini.Untung semalam aku masih sempat mempersiapkan tetek bengek-tetek bengek yang ga penting banget tapi musti kupenuhi.
"hai,salam kenal,kamu dari smu mana??"suara seorang cowo ke pada cewe disebelahku,konyol, aku berada diantara mereka namun si cowo yang kulihat cukup percaya diri itu bertanya justru kepada cewe disebelahku. Aku maklum dan aku nyaman,aku memang jarang "terlihat" bagi manusia-manusia di sekitarku, boleh dibilang aku selalu memosisikan wajahku tertunduk atau memasang wajah jutek mungkin bagian dari ketidak percayaan diriku tapi juga merupakan caraku menghadapi "dunia"palsu penuh basa basi ini, yang hanya mau memandang dan mengakui hal yang indah-indah saja, mengabaikan orang-orang yang dianggap aneh dan tidak pantas bersanding dengan mereka. Peduli setan!ku geser posisiku untuk memudahkan mereka berkomunikasi,memberi mereka tempat asik tanpa terganggu olehku dan diganggu oleh mereka.
Tepukan lembut hinggap di pundakku,aku tersentak rupanya cukup lama aku tenggelam dalam lamunanku hingga sebuah suara menyadarkanku, "kamu bawa bolpoin berapa??aku boleh pinjam satu gak?aku lupa bawa bolpoin nih..oh ya kenalin namaku sekar",sapa cewe dengan muka ramah.
"....a..aku cuma bawa satu",jawabku kaku dan dingin,
"males banget sih,sok kenal udah brani minjem-minjem pula", batinku.
"oh ya udah deh,coba aku pinjam yang lain deh",sahutnya sembari tersenyum lalu berbicara pada orang di belakangnya.
o'o Tidak, dunia palsuku sudah dimulai, episode kepura-puraanku sudah dimulai.kali ini aku akan lebih siap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar