Rabu, 02 September 2009

kata 16

Untuk Nissa dan Reggie


Pukul tiga lebih sekian,,,aku sudah bersiap-siap menjemput Nissa di kampusnya. kami bertiga bersama reggie sudah seperti saudara, padahal tidak ada jalinan lahiriah antar orang tua kita. Hanya saja kota ini memaksaku untuk mencari kluarga baru disini., sudah 2 tahun lebih kami bersahabat. Nissa, wanita asal jakarta mahasiswa ekonomi kampus tetangga yang doyan banget sama scraft bermotif garis , padahal kami berdua selalu menyakinkan dia kalau koleksi itu hanya akan dinikmati oleh anak cucunya kelak, mengingat kota-kota yang dia singgahi selalu saja beriklim panas!!! Jadi mana mungkin memakai kain rajutan itu di kota seperti ini., Nissa juga satu-satunya model fotoku yang rela Cuma di bayar sama cerita-cerita serem. Aneh memang dia percaya , padahal aku search di internet ada seabrek-abrek cerita misteri dari berbagai sumber, dan anehnya dia masih percaya kalau aku adalah king of story…haha… dasar Nissa.


Waktu menunjukkan pukul 5 sore ,kami masih ngobrol-ngobrol berdua di gazebo kost Nissa, Kalau di lihat-lihat parkiran kost nissa ini sudah seperti lapangan basket dikomplek perumahanku dulu, besar dan kosong. Di sini hanya terlihat 2 buah mobil yang salah satunya milik nissa dan beberapa motor berbaris rapi seperti menunggu antrian service.

“gw heran sama loe, knapa gak bawa mobil aja sih kita sekali-skali?” tanyaku dan Nissa Cuma ketawa lalu menjawab “..kalo bawa mobil, loe ama reggie sama-sama gak bisa nyetir, masa iya gw nyetirin kalian mulu tiap mo pergi?! Enak aja…”.

Waduh, kaya jawaban sindiran gini jadinya.,,“bukan gak bisa nyetir nis, Cuma kan loe tau gw gak punya SIM…hehe” timpal ku penuh pembelaan.


kami masih menunggu kedatangan Reggie dari tempat ia bekerja. Sebagai catatan reggie ini pria yang berasal dari Sulawesi dan sudah tidak kuliah, ia seorang komposer musik,, waduh…. padahal gak se keren itu sih istilahnya. Cuma dia aja yang selalu mengangap dirinya adalah komposer musik. Reggie bekerja di sebuah studio recording music di bilangan kota baru, entah apa tugas utamanya yang jelas dia sesekali mendapatkan uang dari membuat jingle komersil di radio. Pertemuan kami berawal dari….. panjang ceritanya.

Suara knalpot vespa yg khas terdengar dari radius ribuan centimeter dari telinga kami berdua., tidak salah lagi benda brisik itu milik reggie., dia datang dengan kepanikan di wajahnya

”nis, gw numpang pup yak? “ , pertanyaan yang Cuma bisa kita jawab dengan gelengan kepala. Bukan rahasia umum lagi kalau reggie ini sangat terobsesi oleh kecantikan Nissa, sampai-sampai ia rela dengan berbagai cara agar bisa masuk ke Kamar mandi di dalam kamar Nissa, Hanya saja koridor persahabatan kami cukup kuat untuk di tembus gejolak cinta di antara kita bertiga…

“buruan cepet gak pake lama dan gak usah ngarep boker di WC kamar gw,, pake WC pak Hamid aja tuh di belakang” cetus Nissa teriak-teriak ke reggie menyuruh memanfaatkan WC penjaga kostnya . Aku hanya senyam senyum sambil memutar-mutar batang rokok yang entah sudah ke berapa batang sore itu.

***

Saat waktu merubah arti, makna, dan hari..
ucapan selamat berdendang di hati,

Saat waktu merubah warna, sifat dan doa, nyala lilin kecil menerangi bumi..

Tanyakanlah pada Udara, air dan tanah

Jawabnya adalah Sekarang, Besok, atau Lusa

Dan sekarang adalah hari dimana saat itu kau diturunkan

hari dimana kau diberi sebuah harapan


Sebuah kado beralaskan puisi..

Doa tulus jauh menemani sepi..

Ucap untukmu sahabatku..

Selamat ulang tahun Nissa

Tombak.


Entah kenapa suasana yang harusnya bisa kami bertiga nikmati menjadi terdiam, mata Nissa berkaca dan terus menatap secarik kertas ucapan dan kado dariku.

Yak! Hari ini Nissa ulang tahun yang ke-21 dan kami bertiga sepakat merayakan ulang tahun Nissa di sebuah kafe, ini sebuah ritual persahabatan kami tiap ada yang ulang tahun berhak mendapat kado apapun bentuknya. Kesempatan kali ini aku memberikan sebuah kado puisi dan CD- OST Dawson creek dengan harapan CD itu untuk persahabatan dan kebetulan kami bertiga hidup di jaman film seri Dawson creek, jadi tidak terlalu aneh menurutku. Tapi Nissa seperti shock melihat pemberian dariku, entah CD atau puisiku yang salah yang jelas reggie dengan konyolnya bertanya “ nis, loe gak suka CDnya? Sini buat gw, lumayan buat referensi kerjaan gw”. Nissa langsung menatapku dan berkata “ini sama kaya yang pernah gw kasih ke yuda waktu sma dulu”. Kita berdua tau kalo yuda itu bajingan paling kakap di mata kita bertiga. Cuma mana ku tau barang-barang anti yuda di mata Nissa. Just forget it.

1 jam lebih Susana kembali cair dan tiba-tiba terdengar lantunan lagu dari si DJ (sebenernya sih bukan DJ melainkan mas-mas kasir tukang ganti musik) ..


How do I,

Get through the night without you?

If I had to live without you,

What kind of life would that be?

Oh, I

I need you in my arms, need you to hold,

You're my world, my heart, my soul,

If you ever leave,

Baby you would take away everything good in my life,..


Langsung deh reggie nimpalin …


Ennnn tel mi nawwww….. hau du ai lifff widaut yuuuu…


Wah, gak nyangka si Reggie nyanyi kenceng banget, bikin kita bertiga ketawa ngakak dan cepet-cepetan nebak lagu siapa ini. Nissa paling suka kalo udah tebak-tebakan lagu gini, “How do I - Trisha yearwood, OST ConAir” jawabnya. “gila nih anak, kaya winamp jalan” cetus Reggie sambil ketawa.

Hampir 2 jam kita ngobrol-ngobrol tentang banyak hal, sampe nyinggung kesibukan masing-masing. Nissa terus-terusan nanya tentang kuliahku dan kegiatan fotoku di kampus. Ku selalu jawab kalau semuanya baik-baik aja, tapi dia tau kalau ku jawab baik-baik aja itu berarti kebalikannya.

Ya… aku sama sekali tidak betah di jurusan itu, hariku hanya ku isi dengan kalian , film dan kamera jawabku dalam hati. Nissa bertanya lagi tentang hal yang mau kuceritan tadi sore. Ya ampun aku hampir lupa tadi selagi nunggu Reggie aku mau cerita kejadian tadi pagi yang konyol.

Reggie masih sibuk dengan HPnya dan sesekali berkata “ya terus? Terus? Terus gimana?...” dan kubilang “gw hampir berantem tadi pagi” .

Sontak Reggie dan Nissa pandang-pandangan lalu melihat ku seperti orang asing.


“kok bisa wa?”,

“ ya bisa lah”.


Gara-gara kekonyolanku sok jadi pahlawan malah berbuntut bertambahnya musuh.

“tadi, di kampus ada ospek, Cuma kelewatan gitu hukumannya dan gw risih aja sama panitia yang main tangan ke MaBa”

si Reggie dengan bangga bilang

“jadi loe pukulin satu-satu tu panitia? Gile,, bangga gw jadi temen loe..hahaha”.

harusnya sih sampe ke tahap itu, Cuma belum sampe ke sana aku keburu mempermalukan diriku sendiri di depan ratusan calon juniorku dan panitia-panitia yang lain. Di depan mereka ku bilang kalau ini semua tidak penting dan jangan pernah mau tunduk dengan panitia, pola mereka dari tahun ke tahun selalu sama dan akan selalu turun temurun seperti ini. Sontak sebagian MaBa senang akan ucapanku, Cuma tidak sedikit yang tertawa cekikikan mengira ini bagian dari acara panitia…damn! Gak junior gak senior sama saja. Semua senang pertunjukan. 2 panitia menarik halus tanganku, dan terlihat 1 panitia sepertinya menyesal membiarkanku berbicara seperti itu di depan ratusan “MaBa”nya.

Reggie dan Nissa Cuma bengong mendengar ceritaku, mereka sepakat kalau kelakuanku pagi itu memang konyol dan patut di beri applaus dari mereka berdua sembari menutup cerita-cerita kita bertiga. Untung mereka tiak bertanya lebih jauh asal muasal perbuatanku itu……..

Malam semakin larut dan perhelatan ini sepertinya mulai tidak berkualitas dan dengan terpaksa harus di akhiri di jam 23:44.

Untuk kedua sahabat terbaikku . Nissa dan Reggie ku ucapkan terimakasih untuk malam ini.

***

01:15 wib, singgasanaku.

Aku tidak mau beranjak dari sofa ini,

Aku masih terus-terusan membaca buku diary sma ku,

Aku suka melihatmu memakai seragam itu,

Sudah ku coba sebaik mungkin membunuhmu,

Tetapi percobaanku hanya sebatas coba,

Tidak ku lakukan.

Aku membencimu,

Pengacaraku hanya 2 kata itu selama ini,

2 kata yang sulit sekali kukalahkan.

Tapi tidak hari ini,

Aku sepertinya menemukan pengacara baru

Untuk mengalahkanmu,…

2 komentar:

  1. untuk pembaca :

    di kata 16 ini ada sedikit cerita kecil dlm cerita besar.. tp tenang aja, tokoh2nya gak selalu muncul kok.
    mereka hanya komponen pelengkap tokoh Tombak yang coba di gambarkan tidak "penyendiri" sperti tokoh2 yang sudah ada..,

    *hanya mencoba membuat karakter yg beda aja dari sekar ataupun erika. , mau ngambil karakter kaya itu tp wis di jupok disik ...hehe...

    thx.

    BalasHapus
  2. yup....lanjut mas/mbak....salut...

    salam utk nissa..sampekan met ultah ke dia..heheheee..

    BalasHapus